Kamis, 12 Mei 2016

Posisi manusia di alam semesta

Bayangkanlah kita tinggal di planet bumi ini dan bandingkanlah dengan keluasan alam semesta. Sungguh sebenarnya kita ini kecil, manusia hanyalah makhluk yang sangat lemah di hadapan Allah ta'ala.

Saat ini telah di yakini bahwa bumi kita bukanlah pusat alam semesta seperti yang di yakini oleh orang-orang zaman dulu, bumi kita hanyalah satu planet kecil di tata surya.

Empat planet raksasa, Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus berukuran jauh lebih besar daripada planet kita. Jupiter bermasa sekitar 300x massa bumi, tetapi matahari yang merupakan bintang terdekat dan induk tata surya bermassa jauh lebih besar lagi, sekitar 300ribu kali massa bumi dan berukuran lebih dari 1juta kali besar ukuran bumi.

Gaya gravitasinya mampu menahan semua anggota tata surya yang terdiri dari sedikitnya 8 planet, 42 satelit, ratusan ribu asteroid, miliyaran komet dan tak terhitung bongkahan batu, logam atau es yang disebut dengan meteorit yang bertaburan di tata surya.

Sedangkan matahari hanyalah bintang kuning yang berukuran sedang. Ribuan bintang lagi, bisa kita lihat di langit yang di antaranya memiliki ukuran ratusan kali dari ukuran matahari.

Semuanya merupakan anggota yang menghuni galaksi kita, bima sakti. Galaksi kita di golongkan sebagai galaksi spiral, berbentuk seperti huruf S, dengan lengan tunggal atau majemuk.

Diameternya sekitar 100,000 tahun cahaya yang artinya dari ujung ke ujung akan di tempuh oleh cahaya selama 100,000 tahun. Tata surya kita berjarak sekitar 30,000 tahun cahaya dari pusat bima sakti dan mengorbit dengan kecepatan sekitar 200-300 km/s sekali dalam 200juta tahun.

Mungkin ada bintang yang ada di bima sakti yang memiliki tata planet, namun karena jaraknya yang sangat jauh maka sulit untuk menemukannya.

Dengan teropong besarpun bintang-bintang itu hanya akan terlihat seperti titik-titik cahaya. Jika kita menembus ke kedalaman langit lebih jauh lagi, mungkin kita akan menjumpai jutaan bahkan milyaran galaksi-galaksi lain.

Galaksi-galaksi itu bagaikan pulau-pulau yang saling berjauhan yang berpenghuni milyaran bintang pula. Keluasan langit itu juga di jelaskan di dalam Al-Quran:

"Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu." [QS. At-Talaq ayat 12]

Tujuh langit bermakna benda-benda langit yang tak terhitung banyaknya, sedangkan tujuh bumi mengisyaratkan bahwa banyaknya planet lain di luar tata surya kita yang mungkin tedapat kehidupan.

Isyarat lebih nyata dapat kita jumpai dalam surat berikut:

"Di antara (ayat-ayat) tanda-tanda-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata Yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya." [QS. Ash-Shūraá ayat 29]

Usaha dalam mencari kehidupan di planet lain pernah dilakukan khususnya dalam mencari makhluk-makhluk cerdas. Beberapa pesawat antariksa seperti Apollo dan Venera di luncurkan untuk meneliti dan mencari tahu kehidupan di luar bumi.

Pesawat antariksa lainnya adalah Voyager I dan II yang saat ini mulai berada di tepian galaksi bima sakti pun belum menemukan tanda-tanda kehidupan di luar bumi.

Mereka di bekali informasi tentang posisi bumi, serta berbagai macam suara alam yang ada di bumi ini. Di harapkan pesawat-pesawat tersebut dapat bertemu dengan makhluk cerdas yang mampu menerjemahkan pesan tersebut.

Yang diharapkan nantinya akan ada peradaban lintas galaksi seperti imajinasi dalam film Star Trek, bukan lagi antar bangsa di bumi.

Namun hingga saat ini, wahana tersebut belum ada yang dapat menemukan keberadaan makhluk cerdas lain. Sehingga semua itu masih menjadi rahasia Allah SWT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar